Jelang demo besar-besar tanggal 4 November, muncul 'Surat Wasiat' yang diduga berasal dari anggota kepolisian yang mengamankan unjuk rasa pada 4 November 2016 mendatang. Surat wasiat tersebut menjadi viral di beberapa pengguna grup whatsapp, twitter, instagram, dan facebook.
Praktisi sosial media dan pengamat hukumm Muhammad Mirza Harera mengatakan fenomena ini merupakan hal yang menyentuh hati, karena instuisi polisi lahir dari rakyat dan untuk rakyat.
"Pendemo adalah masyarakat, tugas polisi melindungi masyarakat, ini merupakan sebuah penekanan bahwa di tanggal 4 November nanti polisi bertindak sebagai pelindung masyarakat. Berdasarkan pengamatan saya demo besok demonstrasi damai," kata Mirza Harera di Jakarta, Kamis (3/11).
Berikut isi Surat Wasiatnya.
Menjadi seorang polisi adalah pilihan saya. melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat merupakan tugas kami sebagai seorang polisi. di mana saya rela meninggalkan keluarga di rumah demi menjaga masyarakat agar bisa aman dan nyaman dalam beraktivitas sehari-hari. melindungi masyarakat dari kejahatan dengan mempertaruhkan nyawa itu sudah pilihan saya dari awal sebagai seorang polisi. SAYA RELA MATI UNTUK MELINDUNGI MASYARAKAT.
Untuk keluarga di rumah, kami titip wasiat jaga kesehatan kalian, jangan nakal untuk anak-anak kami, lindungi dan jaga ibu kalian. kami tidak tahu apakah kami bisa kembali dengan selamat atau tidak, ikhlaskan dan doakan tugas kami agar diberkahi dan diperlancar. Apapun yang terjadi kami sayang kalian semua, ini adalah tanggung jawab dan kewajiban serta kontrak mati kami sebagai polisi untuk melindungi masyarakat. Kami sayang kalian.
Kami yang dianggap melindungi kepentingan tertentu itu SALAH. Kami setia melindungi dan menjaga masyarakat yang menyuarakan aspirasinya. Memastikan masyarakat selamat sampai rumah dengan selamat, kami baru bisa merasa lega dan tenang.
Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat...
loading...
loading...