Ditemui di Gedung PP Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 9 Juni 2015 usai menjadi salah satu pembicara dialog bertajuk "Rusia-Muslim World Friendship", Galuzin mengatakan Islam sudah menjadi agama tradisional yang turun temurun di Negeri Beruang Merah.
"Saat ini jumlahnya terbesar kedua di Rusia. Kebanyakan pemeluk Islam merupakan imigran dari Azerbaijan dan beberapa Asia Tengah yang masuk ke Rusia," kata diplomat yang pernah bertugas di Jepang itu.
Saat ini, terdapat tujuh wilayah di Rusia yang banyak dihuni oleh warga Muslim yaitu Kaukasus bagian utara(Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, dan Karachay-Cherkessia), Tatarstan dan Bashkortostan. Pemerintah Rusia, kata Galuzin memberikan kebebasan kepada setiap warga untuk beragama dan mempraiktikannya. Sebab, toleransi di Rusia sudah ada dan berlaku sejak abad ke-18.
Dia menambahkan, dalam menangani konflik, Pemerintah Rusia tak menilai mana Muslim yang baik dan Muslim yang tidak baik.
"Yang kami tekankan adalah dialog," Galuzin menjelaskan.
Laman Russia Beyond the Headlines edisi tahun lalu melansir saat ini mulai muncul kekhawatiran warga Rusia terhadap pemeluk Muslim. Sebagian besar, karena adanya latar belakang ketidakstabilan di wilayah yang areanya banyak penduduk Muslim di Rusia dan adanya serangan teroris.
Namun, kaum Muslim di sana saling mengingatkan untuk tak mudah terbawa arus dan bingung terhadap mereka yang menyebut dirinya pemeluk agama Islam, tetapi justru tak menjalankan sesuai norma-norma agama. Sementara, ahli agama menyerukan kepada publik agar tak mengaitkan aksi terorisme dengan Islam
sumber: viva.co.id
loading...
loading...