WOW... Warung di Jogja Ini Ramainya Minta Ampun, Padahal Cuma Jualan Mi Instan, Rupanya Ini Penyebabnya


Bagi masyarakat Indonesia, keberadaan mi instan mungkin sudah tidak bisa dipisahkan.
Selain praktis dan bisa disantap kapan pun, rasanya yang begitu khas membuat siapa pun akan susah untuk menolaknya.
Karena begitu terkenalnya, kita akan dengan mudah menemukan tempat makan yang menyediakan mi instan.
Tetapi jika anda tinggal atau sedang berada di Yogyakarta, terdapat sebuah warung makan yang hanya berjualan mi instan dan cukup terkenal.
Meskipun hanya menjual mi instan, tetapi warung ini selalu ramai oleh pembeli dan anda harus rela antri untuk memperoleh seporsi mi instan.

Suasana bersantap di warung Mie Nyemek Bu Siti yang berada di jalan Sisingamangaraja No.39 Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. (TRIBUN JOGJA/ HAMIM THOHARI)
Warung tersebut adalah warung Mie Nyemek Bu Siti yang berada di jalan Sisingamangaraja No.39 Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Bukan tanpa alasan warung sederhana ini selalu ramai oleh pembeli. Mi yang disajikan di tempat ini bukan sekedar mi instan yang direbus kemudian disajikan dengan bumbu yang ada di setiap kemasannya.
Di warung ini mi instan dimasak dengan beragam bumbu tambahan, dan sayuran sehingga rasanya begitu spesial.
Warung Mie Nyemek Bu Siti begitu terkenal bagi warga Yogyakarta, karena telah ada sejak tahun 2002.
Dinamakan Mie Nyemek Bu Siti, karena memang warung ini pertama kali dirintis oleh perempuan bernama Siti Fatimah.
Tetapi pada awal tahun 2014 Bu Siti meninggal, dan usaha ini diteruskan oleh adiknya yang juga bernama Siti Artani.
"Warung ini dulu milik Bude, tetapi setelah Bude meninggal ibu yang meneruskan," ujar Trisiana Nur Cahyani, anak perempuan Siti Artani.
Sejak Siti Fatimah berjualan, warung mi ini sudah ramai pembeli. Tetapi setelah dia Siti Fatimah meninggal warung ini sempat tidak ada yang meneruskan.
"Setelah Bude meninggal warung sempat tutup tiga bulan karena tidak ada yang meneruskan," kata perempuan yang akrab disapa Ana tersebut.

Sajian mie instan nyemek Bu Siti di Jogja (TRIBUN JOGJA/ HAMIM THOHARI)
Atas permintaan dan dorongan para pelanggan untuk membuka kembali warung mi ini, akhirnya Siti Artini meneruskan usaha sang kakak.
Penambahan beragam bumbu seperti bawang putih, cabai rawit, kecap, dan tambahan sayur berupa sawi menjadikan rasa mi instan semakin nendang.
Pengunjung bisa memilih jenis mi yang digunakan baik mi kuah ataupun mi goreng dengan beragam rasa yang tersedia.
Sedang untuk mi nyemek, yang menjadi salah satu andalan warung ini berupa mi instan yang dimasak beragam bumbu tersebut dengan kuah yang tidak terlalu banyak (nyemek).
Rasa gurih, pedas, dan sedikit manis akan anda rasakan saat mencicipinya. Tambahan telur bebek ataupun telur ayam, semakin memperkaya rasa mi racikan Bu Siti.
Yang juga membuat rasa dari hidangan ini adalah cara masaknya yang masih menggunakan arang, sehingga menghasilkan rasa yang khas. Selain mi nyemek ada juga pilihan mi rebus dan mi kering.
"Karena ada tambahan beragam bumbu di mi instan yang kami sajikan, banyak juga yang menyebut warung ini dengan warung mi custom," jelas Ana. Setiap harinya Mie Nyemek Bu Siti ini buka dari jam 19.30 hingga 03.00 dinihari.
Untuk memenuhi permintaan para pembeli dalam sehari warung ini mampu menghabiskan 4 kardus mi instan (setiap kardusnya berisi 40 bungkus).
Untuk masalah harga, anda tidak usaha khawatir, karena setiap porsinya dapat anda nikmati dari harga Rp.6 ribu hingga Rp.14 ribu.(*tribunnews.com)
BACA JUGA:

loading...
loading...

Subscribe to receive free email updates: