Adalah Buya Mahyeldi Ansharullah sebagai Walikota Padang, beliau sangat memperhatikan sekali aspek moral dan religiusitas siswa selain tentunya aspek intelektual. Maka dari itu, beliau telah menjadi pelopor penggagas program Padang Menghafal Quran.
Lulusan SD yang hafal 3 juz, boleh memilih SMP Negeri yang diinginkannya tanpa tes, lulusan SMP yang hafal 4 juz boleh memilih SMA tanpa test. Begitu juga tempat kuliah. Kebijakan Walikota Padang tersebut juga disambut positif oleh Rektor Universitas Andalas Padang, Tafdil Husni. Rektor Prof Tafdil Husni mengatakan manusia penghafal Alquran termasuk golongan yang berintelektual tinggi.
“Siswa penghafal Alquran dijamin memiliki tingkat kepintaran dan kecerdasan di atas rata-rata, sehingga tidak akan ada kerugian bagi sekolah penerimanya,” ujar walikota Padang tersebut.
Satu hal yg diteladani darinya, adalah kesederhanaan, belaiau mengajarkan anaknya tetap naik sepeda ke sekolah, tidak seperti anak pejabat lainnya yang harus diantar jemput dengan kendaraan mewah dan sopir pribadi.
Selain memperhatikan pendidikan dan spiritualitas generasi mudanya melalui program Penghafal Alquran, Mahyedi juga suskses melakukan pendekatan sosial dengan menghapus tenda ceper milik lapak penjual di Pantai Padang tanpa menggusur dan membongkar pedagang liar.
Pedagang liar diajak berunding dan penyelesaiannya dilakukan dengan dialog. Kawasan objek wisata pantai tersebut sekarang terlihat bersih, tertata dan rapi. Tidak ada lagi tampak tenda ceper dan bangunan liar yang berdiri dan mengotori pantai. (abnei/sharia.co..id)
loading...
loading...