Maia Estianty (39) perlahan memutuskan meninggalkan panggung musik.
Karier bermusik yang pernah dijalaninya sejak 2003 kala berduet di bawah grup Ratu, Duo Ratu, hingga Duo Maia, tak lagi menjadi prioritas janda tiga anak tersebut. Maia banting stir ke dunia bisnis.
Sejak dua tahun lalu, Maia mencoba mengembangkan usaha perawatan kulit dan kecantikan perempuan asal Amerika Serikat.
Saat bertemu penyanyi Syahrini (35) di Paris, Perancis, menjelang akhir 2015 hingga menunggu pergantian tahun 2016, Maia sedang menjalankan bisnis tersebut.
“Aku diundang sambil melihat peluang di Paris. Aku ke sana untuk bisnis,” kata Maia setelah menggelar pengajian dan syukuran untuk Abdul Qodir Jaelani (14) alias Dul, putra bungsu dari pernikahannya dengan Ahmad Dhani Prasetyo (43), Selasa (19/1) malam.
Pengajian yang digelar di rumah Maia, Jalan Jatipadang, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tersebut digelar atas kesembuhan Dul.
Dul baru saja menjalani operasi pencabutan pen pada tangannya usai mengalami kecelakaan maut di ruas Tol Jagorawi pada dua tahun lalu.
Kesibukan Maia menjalankan bisnis barunya itu membuat waktu berkarya dan bernyanyinya sekarang semakin berkurang.
Apalagi perusahaan perawatan kulit dan kecantikan yang berpusat di Negeri Paman Sam itu telah mempercayakan Maia mengembangkan produknya di Indonesia.
“Ini usaha saya diluar musik. Sekarang musik justru sudah menjadi masa lalu saya, saya sudah bosen,” ucap Maia. Setelah tidak tampil berduet di Duo Maia, Maia sempat terjun sebagai disc jockey (DJ). Maia juga pernah mengelola sebuah restoran.
“Nyemplung apapun yang saya cintai. Tapi kalau sekarang, bermain musik hanya sesekali saja,” ujar pemain film Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan Kata Maaf Terakhir itu.
Selain usaha yang digelutinya sekarang sedang berkembang, Maia meninggalkan musik karena tidak ada lagi Mey Chan (29) di sampingnya.
Mey Chan, pasangan duet Maia di Duo Maia, kini meninggalkan Jakarta, kemudian pindah dan tinggal di Singapura.
Pekerjaan Maia di dunia panggung pun berkurang. Saat tidak ada lagi Mey Chan, Maia mulai melirik bidang lain di luar musik yang bisa ditekuninya.
“Saat ini saya mengurangi bekerja di musik,” ujarnya.
Apalagi Maia merasa, lewat berbisnis, ilmu yang pernah didapatkan selama kuliah di jurusan komunikasi, Universitas Indonesia (UI), Depok, berguna.
“Tugas saya branding. Ilmu saya ke pake. Tantangan saya itu mengenalkan produk biar orang tahu,” kata Maia.
Jodoh
Meski sedang asik mengembangkan usaha baru, dan sedang bosan berkarya dan bernyanyi, serta bekerja di industri kreatif, Maia tak sepenuhnya meninggalkan panggung.
Maia berharap, suatu hari nanti bisa kembali ke dunia lama. “Untuk saat ini belum ada hati kembali ke musik,” ujarnya.
Gara-gara ditinggal Mey Chan --yang ditemukan saat Maia melakukan audisi mencari pengganti Pinkan Mambo di Malang, Jawa Timur, medio 2007-- ke Singapura, tak hanya Duo Maia yang vakum --mungkin juga bubar--, Maia juga semakin kesepian. “Biasanya ada yang bawel,” ucap Maia.
Di tengah kesepiannya ditinggal Mey Chan, Maia tetap bersyukur. Ada Ahmad Al Ghazali (17) alias Al dan El Djalaludin Rumi (16) atau El, serta Dul yang selalu datang menghiburnya.
Maia memberi kebebasan pada anak-anaknya memilih tinggal bersama ibu atau ayahnya.
“Al yang setiap hari disini sama saya,” kata Maia.
Di sela pengajiannya, Selasa malam itu, Maia juga tetap berharap mendapatkan jodoh meski bukan prioritas utama sekarang.
“Pasti itu. Anak-anak juga didoakan dapat jodoh, sukses, jadi anak saleh, beruntung nasibnya, baik dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah,” ujar Maia.
Soal kehidupan asmara, Maia menyadari tiga putranya telah beranjak dewasa.
Al, El dan Dul bahkan tidak malu bicara tentang jalinan asmara mereka pada sang bunda.
Walau masih betah menjanda, Al, El dan Dul, sudah mengizinkan Maia menikah lagi. Namun Maia mengaku belum mendapat pasangan sesuai.
“Anak-anak sudah mengizinkan, tapi saya belum cari,” kata Maia. (Wartakota/kin)
Sumber; tribunnews.com
loading...
loading...